8 Rekomendasi Wisata Pedesaan Tradisional di Jepang yang Menawan
Jepang bukan hanya tentang kota-kota besar dan kemajuan teknologi, tetapi juga memiliki sisi tradisional yang sangat memukau. Desa-desa tradisional di Jepang menawarkan pemandangan yang indah, budaya yang kaya, dan pengalaman yang menenangkan. Menyusuri jalan-jalan bersejarah dan menikmati kehidupan pedesaan yang tenang akan membawa kita kembali ke masa lalu, merasakan bagaimana kehidupan di Jepang pada zaman dahulu. Menikmati keindahan ini bisa menjadi pilihan menarik, terutama melalui open trip tour Jepang yang menawarkan pengalaman wisata pedesaan yang autentik.
Mengunjungi tempat wisata pedesaan tradisional di Jepang adalah cara yang sempurna untuk merasakan budaya dan sejarah yang kaya. Dari rumah-rumah samurai hingga kanal-kanal yang indah, setiap desa memiliki cerita uniknya sendiri. Berikut adalah 10 rekomendasi destinasi pedesaan tradisional Jepang yang wajib Anda kunjungi.
Rekomendasi Wisata Pedesaan di Jepang
1. Sawara, Chiba
Sawara di Chiba dikenal sebagai “Kota Air” berkat kanal-kanalnya yang menawan dan rumah-rumah tradisional yang dipugar dengan baik. Desa ini dulunya berfungsi sebagai pusat transportasi untuk pengiriman beras, dan kanal-kanal yang melintasi area ini adalah jalur yang sama yang digunakan oleh para pedagang ratusan tahun yang lalu. Salah satu aktivitas yang paling populer di Sawara adalah naik perahu menyusuri kanal-kanal bersejarah ini, memberikan pemandangan yang menenangkan dan mengingatkan kita akan masa lalu.
Selain perjalanan perahu, Sawara juga memiliki banyak toko-toko kecil dan gudang yang diubah menjadi kafe dan museum. Berjalan-jalan di sini akan membuat Anda merasakan nuansa klasik dan sejuk yang langka ditemukan di tempat lain. Dengan lokasi yang hanya sekitar 90 menit dari pusat Tokyo dan kurang dari satu jam dari Bandara Narita, Sawara sangat mudah diakses untuk liburan singkat yang menyegarkan.
2. Kawagoe, Saitama
Hanya sekitar 30 menit perjalanan kereta dari Ikebukuro, Kawagoe yang sering disebut sebagai “Little Edo” adalah destinasi akhir pekan yang populer dari Tokyo. Kawagoe dikenal dengan jalan-jalannya yang menawan dan area Koedo yang terawat dengan baik. Di sini, Anda akan menemukan banyak toko suvenir, tempat makan, dan kafe yang berada di dalam bangunan bergaya kurazukuri, yaitu bangunan gudang tradisional Jepang.
Toki no Kane, menara lonceng yang merupakan salah satu landmark terkenal di Kawagoe, berdiri sejak tahun 1600-an dan berbunyi empat kali sehari. Jangan lewatkan pula Kuil Hikawa Kawagoe yang populer saat musim bunga sakura. Semua ini membuat Kawagoe menjadi tempat yang sempurna untuk merasakan keindahan dan sejarah Edo sambil menikmati kuliner khas dan suasana yang tenang.
Baca juga : Rekomendasi 5 Festival Terbesar di Jepang untuk Liburan Agustus yang Meriah
3. Kurashiki, Okayama
Kurashiki di Prefektur Okayama adalah rumah bagi distrik kanal yang indah dan bersejarah, yang dikenal sebagai Kurashiki Bikan Historical Quarter. Area ini dulunya berfungsi sebagai salah satu pusat distribusi beras utama di Jepang karena lokasinya yang strategis di Laut Pedalaman Seto. Kini, banyak gudang yang telah diubah menjadi toko, kafe, dan museum, menambah daya tarik romantis dari area ini.
Kanal-kanal yang dipenuhi dengan pohon willow menjadi daya tarik utama di Kurashiki. Anda bisa naik perahu menyusuri kanal yang indah ini dan menikmati pemandangan bangunan-bangunan tua yang terawat dengan baik. Selain itu, ada banyak spot menarik seperti museum seni dan toko kerajinan tangan yang menjual barang-barang unik.
Menarik juga untuk anda baca:
4. Kinosaki, Hyogo
Kinosaki Onsen di Prefektur Hyogo telah ada selama lebih dari 1.300 tahun dan terkenal dengan sumber air panas alami yang menenangkan. Sungai Otani mengalir melalui kota ini, dikelilingi oleh ryokan, toko, dan restoran yang berjejer di sepanjang tepiannya. Yang menarik, semua fasilitas onsen di Kinosaki ramah terhadap pengunjung yang memiliki tato, yang tidak selalu ditemukan di tempat lain.
Kinosaki adalah tempat yang sempurna untuk merasakan pengalaman berendam di onsen sambil menikmati suasana kota onsen yang tradisional. Berjalan-jalan di sepanjang jalan berbatu sambil mengenakan yukata (kimono santai) dan mendengarkan suara geta (sandal kayu) yang berderak-derak menambah suasana nostalgia.
Baca juga : Rekomendasi 5 Cafe Bertema Anime di Jepang yang Wajib Dikunjungi Musim Panas Ini
5. Narai, Nagano
Terletak di Lembah Kiso Nagano, Narai dulunya menandai titik tengah antara Kyoto dan Tokyo di sepanjang Rute Nakasendo dan merupakan kota pos terbesar dan terkaya di jalan utama ini. Jalan utama Narai yang indah telah lama menjadi favorit para fotografer karena deretan rumah-rumah yang dipugar dengan indah, toko suvenir, restoran, dan penginapan minshuku.
Yang membuat Narai terasa lebih tradisional dan autentik adalah larangan kendaraan bermotor di jalan utama, membuat Anda bisa menikmati keindahan arsitektur dan suasana desa ini tanpa gangguan. Menyusuri jalan-jalan ini adalah cara yang sempurna untuk merasakan kehidupan di Jepang pada masa lalu sambil menikmati berbagai aktivitas menarik yang ditawarkan.
6. Kakunodate, Akita
Kakunodate, meskipun tidak lagi memiliki kastil, tetap mempertahankan distrik samurai yang hampir tidak berubah sejak tahun 1600-an. Untuk merasakan bagaimana kehidupan di sini pada masa lalu, Anda bisa mengunjungi beberapa kediaman samurai yang telah dipugar dan sekarang dibuka untuk umum. Kakunodate juga menjadi salah satu destinasi bunga sakura paling populer di Akita, dengan jalan-jalannya yang dipenuhi dengan pohon sakura yang menangis yang bermekaran selama musim semi.
Selain menikmati keindahan bunga sakura, Anda bisa mengikuti berbagai acara budaya dan mengunjungi tempat-tempat menarik yang mempertahankan warisan samurai. Suasana yang otentik dan pemandangan yang menakjubkan menjadikan Kakunodate destinasi yang tidak boleh dilewatkan.
7. Nagamachi, Ishikawa
Nagamachi Buke Yashiki di Kanazawa adalah distrik samurai lain yang dipenuhi dengan kediaman yang dipertahankan, kanal-kanal, dan suasana historis yang menawan. Rumah-rumah samurai di sini terkenal dengan dinding tanah liatnya, dan Anda bisa mengunjungi beberapa kediaman yang telah dipugar serta mengunjungi Museum Shinise Kinenkan yang terletak di dalam bekas apotek.
Nagamachi adalah destinasi yang sempurna untuk perjalanan sehari, di mana Anda bisa menjelajahi toko-toko dan restoran yang bertebaran di sekitar area ini. Berjalan-jalan di Nagamachi akan membawa Anda ke masa lalu dan memberikan gambaran tentang kehidupan samurai di Kanazawa.
Baca juga : Festival Musim Panas di Akita Menampilkan Lentera Tertinggi Jepang
8. Tsuwano, Shimane
Tsuwano di Prefektur Shimane adalah kota kastil bersejarah dan bekas distrik samurai yang terletak di dekat Reruntuhan Kastil Tsuwano. Kadang-kadang disebut sebagai Kyoto Kecil karena kemiripannya dengan ibu kota lama Jepang. Di pusat kota, Anda akan menemukan kediaman-kediaman samurai tua dengan dinding tanah liat putih dan atap genteng merah serta kanal-kanal yang dipenuhi dengan ikan mas berwarna-warni.
Jalan utama Tsuwano dipenuhi dengan toko-toko, kafe, dan restoran yang berada di dalam bangunan bersejarah. Dengan suasana yang tenang dan indah, Tsuwano adalah tempat yang sempurna untuk menikmati wisata pedesaan dengan nuansa tradisional yang kental.
Mengunjungi desa-desa tradisional di Jepang adalah cara terbaik untuk merasakan keindahan alam dan kekayaan budaya yang dimiliki negara ini. Setiap desa memiliki daya tarik uniknya sendiri, mulai dari kanal-kanal yang indah hingga rumah-rumah samurai yang bersejarah. Jadi, jangan ragu untuk merencanakan kunjungan ke salah satu rekomendasi destinasi pedesaan tradisional Jepang ini dan nikmati pengalaman liburan yang tak terlupakan.
Artikel Lain dari TokyoTravel.co.id untuk Anda Baca:
- Rekomendasi Itinerary untuk Menikmati Festival Kembang Api di Jepang
- Rekomendasi Festival Musim Panas di Jepang 2024 yang Tidak Boleh Dilewatkan
- Rekomendasi Tour Jepang Itinerary 3D2N Mount Fuji & Kawaguchiko untuk Musim Panas
- Rekomendasi Aktivitas Seru yang Dapat Dilakukan saat Musim Panas di Jepang
Web Developer, Designer