Waspada! Jepang Mengeluarkan Peringatan Megaquake Apa yang Harus Anda Ketahui

Pada Kamis (8/8/2024) lalu, Jepang kembali diguncang oleh gempa yang cukup besar. Kali ini, gempa dengan magnitudo 6,9 mengguncang Laut Hyūganada di Prefektur Miyazaki, Pulau Kyushu. Tak lama kemudian, gempa susulan berkekuatan 7,1 skala Richter (SR) juga terjadi. Badan meteorologi setempat bahkan sempat mengeluarkan peringatan tsunami untuk wilayah pesisir di Kepulauan Kyushu dan Shikoku.

Tsunami setinggi satu meter diperkirakan telah mencapai beberapa wilayah pesisir. Peringatan ini tentu menambah daftar panjang bencana alam yang kerap melanda Jepang, negara yang memang dikenal sering mengalami gempa bumi. Dalam tahun ini saja, Jepang sudah merasakan dua kali gempa besar dengan skala sekitar 7 SR. Sebelumnya, pada 1 Januari lalu, Prefektur Ishikawa diguncang gempa berkekuatan 7,6 SR di sekitar Semenanjung Noto.

Jepang terletak di wilayah seismik yang sangat aktif dan memiliki jaringan seismik terpadat di dunia. Negara ini berada di sepanjang Pacific Ring of Fire atau Cincin Api Pasifik, sebuah area dengan aktivitas seismik dan vulkanik yang tinggi. Cincin Api Pasifik membentang sepanjang 40 ribu km dan dihuni sekitar 450 gunung berapi.

Sepanjang 30 tahun terakhir, Jepang telah mengalami beberapa gempa besar, salah satunya adalah gempa Tohoku pada 2011 yang berkekuatan 9,1 SR. Gempa tersebut menelan banyak korban jiwa dan hampir meluluhlantakkan seluruh pesisir timur Jepang dari Fukushima hingga Iwate. Seiring dengan waktu, gempa-gempa besar lainnya juga sering terjadi, menambah daftar panjang bencana alam yang harus dihadapi negara ini.

Pasca gempa di Prefektur Miyazaki, ilmuwan gempa Jepang memberikan peringatan mengenai kemungkinan terjadinya “megaquake” di masa depan. Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengeluarkan peringatan tentang potensi gempa besar di Palung Nankai, sebuah zona subduksi di antara dua lempeng tektonik di Samudra Pasifik. Ini adalah peringatan pertama sejak gempa dahsyat Jepang pada 2011.

JMA memperingatkan bahwa jika megaquake terjadi, guncangan kuat dan tsunami besar bisa terjadi, bahkan mungkin lebih parah daripada gempa-gempa besar sebelumnya. Meski peringatan ini tidak menandakan bahwa gempa besar pasti akan terjadi dalam waktu dekat, tetap penting untuk mempersiapkan diri. Gempa yang terjadi di Palung Nankai berpotensi berkekuatan hingga 9,1 SR, mirip dengan yang terjadi di Tohoku.

Palung Nankai terletak di lepas pantai Pasifik barat daya Jepang, membentang sepanjang kurang lebih 900 km. Di area ini, Lempeng Laut Filipina menabrak Lempeng Eurasia, menyebabkan akumulasi ketegangan tektonik yang dapat memicu gempa besar. Menurut proyeksi, kemungkinan terjadinya gempa berkekuatan 8 hingga 9 SR di sepanjang Palung Nankai dalam 30 tahun ke depan mencapai 70-80%.

Jika gempa besar benar-benar terjadi, dampaknya bisa sangat luas, meliputi wilayah dari pusat Shizuoka hingga Miyazaki. Gelombang tsunami setinggi 30 meter berpotensi menghantam pantai Jepang dalam beberapa menit setelah gempa, tergantung pada lokasi episentrum dan kondisi pasang surut. Dengan tanah longsor dan kebakaran, bencana ini diperkirakan dapat merenggut nyawa sekitar 323.000 orang dan menghancurkan 2,38 juta bangunan.

Dengan peringatan megaquake yang dikeluarkan, penting bagi masyarakat Jepang untuk meninjau kembali prosedur evakuasi dan tetap waspada. Pemerintah Jepang telah memperkirakan kerugian ekonomi yang bisa mencapai 220 triliun yen, dengan dampak jangka panjang pada infrastruktur dan rantai pasokan.

Dalam menghadapi potensi bencana ini, pemerintah dan masyarakat diharapkan untuk terus memantau informasi terbaru dari pihak berwenang dan memastikan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan bencana. Persiapan yang baik dapat membantu mengurangi dampak bencana dan melindungi keselamatan warga.