JR East Akan Buat Jalur Yamanote Driverless pada 2035: Masa Depan Transportasi Tokyo
JR East baru saja mengumumkan rencana ambisius untuk menjadikan jalur Yamanote Line di Tokyo sepenuhnya driverless pada tahun 2035. Langkah ini merupakan bagian dari inisiatif “Pride & Integrity 2034”, sebuah program jangka panjang yang berfokus pada keselamatan, efisiensi energi, dan pengembangan teknologi dalam transportasi umum.
Yamanote Line, yang merupakan salah satu jalur kereta paling sibuk di dunia, akan menjadi tonggak penting dalam evolusi transportasi Jepang. Proyek ini diharapkan menjadi simbol perpaduan antara teknologi modern dan kebutuhan mobilitas perkotaan di tengah menurunnya jumlah tenaga kerja di Jepang.
Alasan di Balik Otomatisasi Yamanote Line

Mengatasi Krisis Tenaga Kerja
Salah satu faktor utama adalah proyeksi penurunan populasi Jepang. Diperkirakan pada 2035, tenaga kerja Jepang akan berkurang hingga 20% dibandingkan saat ini. Dengan berkurangnya jumlah pengemudi, otomatisasi menjadi solusi realistis untuk menjaga kelancaran operasional jalur kereta tersibuk di Tokyo.
Efisiensi Energi dan Ramah Lingkungan
Selain itu, JR East menargetkan pengurangan konsumsi energi sebesar 40% dan emisi CO2 hingga 50% pada 2030. Implementasi sistem driverless dianggap mampu mengoptimalkan penggunaan energi melalui kontrol otomatis, sehingga lebih hemat sekaligus mendukung target keberlanjutan Jepang.
Dampak Terhadap Keselamatan dan Pelayanan

Keselamatan Transportasi
Menurut data Japan Transport Safety Board, jumlah kecelakaan kereta di Jepang relatif rendah, hanya sekitar 500 insiden dalam 24 tahun terakhir. Meski begitu, JR East tetap berkomitmen untuk menurunkan angka kecelakaan hingga 30% pada 2031 dengan sistem otomatis.
Peran Manusia Tidak Hilang
Meskipun kereta akan berjalan tanpa pengemudi, manusia tidak akan sepenuhnya digantikan. Pegawai akan lebih difokuskan pada aspek pelayanan penumpang seperti memberikan informasi, membantu wisatawan, dan menangani masalah teknis di stasiun. Hal ini dianggap sebagai upaya untuk meningkatkan hospitality Jepang dalam layanan publik.
Baca juga : Rekomendasi Jasa Fotografer Profesional di Shibuya
Uji Coba dan Tahapan Implementasi
Sebenarnya, JR East sudah melakukan uji coba kereta otomatis sejak 2022. Dari hasil tersebut, perusahaan kini semakin yakin untuk melangkah ke fase berikutnya. Rencananya, tahap transisi penuh menuju operasi driverless akan dilakukan secara bertahap hingga akhirnya target 2035 tercapai.
Potensi Ekonomi
Dalam rencana “Pride & Integrity 2034”, JR East memperkirakan program ini bisa menghasilkan lebih dari ¥2 triliun dalam bentuk efisiensi dan revenue baru. Dengan integrasi teknologi, keamanan, serta inovasi layanan, proyek ini diyakini akan memperkuat posisi Jepang sebagai pionir transportasi publik modern.
Perubahan besar ini menandai era baru bagi transportasi di Jepang, khususnya Tokyo. Dengan otomatisasi jalur Yamanote, JR East tidak hanya berusaha mengatasi masalah tenaga kerja dan efisiensi energi, tetapi juga menyiapkan standar baru bagi transportasi urban yang aman, ramah lingkungan, dan berfokus pada penumpang.
Jadi, jika kamu berencana ke Tokyo di masa depan, kemungkinan besar kamu akan merasakan pengalaman naik kereta ikonik ini tanpa pengemudi—sebuah simbol nyata dari masa depan transportasi di Jepang.
Web Developer, AI Content Creator






