Rekomendasi 10 Destinasi Wisata di Jepang dengan Vibes Luar Negri

Saat ini, perjalanan mungkin belum bisa masuk dalam rencana banyak dari kita, tapi tetap saja kita bermimpi tentang semua tempat indah yang akan kita kunjungi setelah pandemi berakhir. Jepang dipenuhi dengan alam yang mempesona, taman nasional spektakuler, dan situs Warisan Dunia yang menakjubkan, jadi daftar perjalanan kita akan semakin panjang.

Namun, tidak perlu khawatir jika kita merindukan sensasi menjelajahi bagian baru dunia, terutama saat ini. Untungnya, Jepang tidak hanya tentang kuil Shinto dan taman Zen. Kamu bisa mengunjungi tempat-tempat yang mirip dengan atraksi terkenal di Kamboja, Mesir, Yunani, Meksiko, dan banyak lagi – semuanya tanpa harus meninggalkan Jepang. Jadi, mari nikmati mimpimu dan bersiap-siap untuk petualangan seru di masa yang akan datang!

1. Oriental Trip (Marukame, Kagawa)

Reoma Resort di Prefektur Kagawa adalah taman bermain terbesar di wilayah Shikoku, dengan 22 atraksi yang cocok untuk keluarga. Namun, selain roda ferris dan roller coaster, taman ini juga memiliki area bernama Oriental Trip, yang menampilkan replika setia dari bangunan-bangunan terkenal dan landmark dari Asia Tenggara.

Masuklah melalui eskalator Sumpit Ajaib yang panjangnya 96 meter dan temui replika masjid yang akan membawamu ke replika kuil Buddha terkenal dari abad ke-12 di Kamboja, Angkor Wat, lengkap dengan kolam refleksi di sekelilingnya.

Kamu juga akan menemukan versi Prasat Hin Arun, sebuah Kuil Buddha kuno dari Bangkok, yang diterangi lampu berwarna pelangi saat malam tiba. Di sebelahnya, kamu akan seolah-olah melihat Bhutan dengan replika megah dari Biara Tashichho Dzong yang terlihat persis seperti aslinya. Selain itu, Ladang Bunga spektakuler Oriental Trip menyebar lebih dari 50.000 meter persegi dan dipenuhi dengan hortensia, dahlia, mawar, dan berbagai bunga musiman sepanjang tahun.

2. Hikaru Museum (Takayama, Gifu)

Museum yang dipenuhi seni rupa indah dan artefak sejarah ini juga memiliki replika Situs Warisan Dunia dari Mesoamerika. Kamu dapat melihat replika piramida El Tajín di halaman atap, tetapi strukturnya jauh lebih mengesankan jika dilihat dari bawah. Ketika kamu memasuki museum dan melihat ke atas, piramida ini berfungsi sebagai skylight raksasa dengan 365 jendela.

Seluruh bangunan ini terbuat dari batu kapur yang diimpor dari Prancis dan dihiasi dengan desain Mayan yang rumit, terinspirasi oleh Istana Gubernur di Uxmal. Galeri seni ini memiliki pameran yang terus berputar, tetapi pameran permanennya mencakup campuran eklektik cetakan kayu tradisional Jepang ukiyo-e, koleksi 13.000 fosil, artefak sejarah dari Mesir dan Meksiko, ditambah kaligrafi karya Yukei Teshima.

3. Akasaka Palace (Tokyo)

Kecantikan gaya Neo-Barok ini yang berasal dari tahun 1909 awalnya dibangun sebagai kediaman Pangeran Mahkota Jepang. Setelah direstorasi pada tahun 1974, itu menjadi salah satu tempat utama untuk menerima tokoh-tokoh penting asing di Tokyo. Istana ini juga mengalami renovasi besar pada tahun 2009, dan diangkat sebagai harta nasional karena arsitektur yang indah.

Bangunan utamanya sama mewahnya di dalam maupun di luar, dihiasi dengan tiang marmer, karpet merah, lampu gantung, langit-langit yang indah, dan perabotan klasik. Annex bergaya Jepang, Yushintei, menampilkan taman bambu Zen, ruang tatami, kolam ikan koi, dan koleksi bonsai.

Istana yang begitu bersih dan indah ini terbuka untuk umum, dan kamu bisa melakukan reservasi secara online untuk mengunjungi Yushintei. Harga dapat berubah tergantung pada bangunan yang ingin kamu kunjungi, tetapi reservasi harus dilakukan di situs web resmi sebelumnya, dan biayanya ¥2.000 (mahasiswa universitas ¥1.500, siswa SMP dan SMA ¥700) untuk melihat seluruh istana.

4. Hamanoura Rice Terrace (Higashimatsuura-gun, Saga)

Sawah-sawah bertingkat Hamanoura di Prefektur Kyushu menawarkan pemandangan spektakuler ke Laut Genkai. Ada lebih dari 280 sawah berbagai ukuran di sini, kebanyakan ditanami beras populer Jepang, koshihikari. Sawah-sawah bertingkat yang mengarah ke laut ini sudah layak untuk dikunjungi, namun mereka juga mirip sekali dengan sawah-sawah beras terkenal di Bali.

Pemandangan yang memukau dan lingkungan yang tenang menjadikan tempat ini populer di kalangan pasangan. Hamanoura terutama indah dari pertengahan April hingga Mei ketika sawah-sawah ini dipenuhi air, memantulkan matahari terbenam dan menghiasi sawah dengan warna oranye dan kuning. Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan bahkan menyebut Hamanoura sebagai salah satu dari 100 sawah beras bertingkat terbaik di Jepang.

5. Villa Santorini (Tosa, Kochi)

Mungkin saat ini perjalanan ke Yunani terasa mustahil, tapi kamu bisa mencoba merasakannya dengan menginap di Villa Santorini. Hotel resor ini di pantai Shikoku tampak persis seperti kumpulan rumah berbentuk kubus putih yang berjejer di sepanjang pantai Santorini di Yunani.

Cuaca di sini terkenal lebih nyaman daripada sebagian besar Jepang, dan bahkan bisa menjadi sehangat kepulauan Yunani selama musim panas. Yang terbaik, kamu bisa berenang di pantai-pantai terdekat atau di kolam renang atap untuk meredakan kepanasan.

Kamar-kamar mulai dari ¥18.700 per orang per malam, dan beberapa bahkan dilengkapi dengan balkon pribadi. Di mana pun kamu menginap di sini, kamu akan selalu memiliki pandangan luas ke Samudra Pasifik begitu kamu keluar dari pintu. Selain itu, setiap pagi, kamu bisa menikmati sarapan ala Yunani dengan telur dadar, sup, daging, dan sayuran, semuanya dengan pemandangan yang luar biasa ke laut.

6. Huis Ten Bosch (Sasebo, Nagasaki)

Yang mengejutkan, taman bermain terbesar di Jepang bukanlah Tokyo Disneyland atau Fuji-Q Highland, melainkan atraksi yang terinspirasi oleh Amsterdam di Nagasaki. Bangunan-bangunan di Huis Ten Bosch dibangun dengan arsitektur gaya Eropa yang unik, dan ada kanal yang mengalir tepat di tengah-tengah taman. Kamu bahkan bisa menemukan versi taman tulip terkenal Amsterdam, Keukenhof, dengan kincir angin di belakangnya.

Taman yang cocok untuk keluarga ini sempurna jika kamu ingin mengadakan liburan singkat ala Eropa. Pastikan untuk mengunjungi Museum Porselen, yang dibuat mirip dengan museum di Istana Charlottenburg di Jerman, serta Museum Giyaman, yang akan membawamu dalam perjalanan melalui Venesia dengan pameran kaca yang cantik.

7. Hakusekikan Stone Museum (Nakatsukawa, Gifu)

Kamu bahkan bisa mengunjungi Piramida Agung Giza tanpa meninggalkan Jepang di Hakusekikan di Prefektur Gifu. Seperti banyak hal di Jepang, versi ini telah disesuaikan dengan lingkungan setempat. Piramida tunggal ini sepuluh kali lebih kecil dari aslinya dan terbuat dari tumpukan granit yang ditambang di sekitar dengan berat sekitar 5.500 ton.

Yang terbaik, kamu bisa merasakan petualangan ala Lara Croft dengan masuk ke dalam piramida, menjelajahi labirin bawah tanah dengan dinding yang dihiasi hieroglif dan seni Mesir. Untuk menyelesaikan labirin, kamu perlu mencari empat stempel berbeda, yang nantinya bisa kamu tukarkan dengan hadiah eksklusif setelah kamu mengumpulkannya semua.

Jangan lupa untuk mengunjungi ruang pameran untuk belajar tentang batu permata yang dikumpulkan dari berbagai penjuru dunia – kamu bahkan bisa membeli satu untuk dibawa pulang di toko suvenir.

8. Monet’s Garden Marmottan (Kitagawa, Kochi)

Pecinta seni pasti akan sangat menikmati kolam ini yang tampak persis seperti lukisan terkenal dengan lili air karya pelukis impresionis asal Prancis, Claude Monet. Taman yang hijau subur di Desa Kitagawa ini adalah replika rumah sang seniman di Giverny dan akan membawamu ke pedesaan Prancis dalam sehari.

Marmottan memiliki tiga taman utama: Taman Bunga yang penuh warna yang berubah sepanjang musim, Taman Air dengan kolam besar yang dihiasi oleh lili air seperti lukisan ikonik Monet, dan Taman Bordighera, yang terinspirasi dari lukisan Monet tentang lanskap eksotis selama perjalanannya ke Mediterania bersama Renoir.

Sebaiknya ambil istirahat di restoran yang menyajikan hidangan yoshoku (makanan gaya Barat ala Jepang), sambil menikmati pemandangan Taman Bunga dari terasnya.

9. Tove Jansson Akebono Children’s Forest Park (Hanno, Saitama)

Hanya 90 menit perjalanan kereta dari Tokyo, taman ini terlihat seperti sesuatu yang ada dalam dongeng ala Finlandia. Tempat ini sempurna untuk keluarga dan yang terbaik dari semuanya, kunjungannya gratis.

Taman Hutan Anak Tove Jansson Akebono dibangun setelah pertukaran surat dengan Tove Jansson sendiri – pencipta Moomin – dan memiliki bangunan dan arsitektur unik yang tampak seolah-olah keluar dari buku cerita. Untuk menambah kesan dongeng, seluruh taman dikelilingi oleh pepohonan hijau, yang akan membuatmu merasa seakan-akan masuk ke dalam hutan ala Skandinavia.

Taman ini buka dari pukul 9 pagi hingga 5 sore, dari Selasa hingga Jumat, namun kami merekomendasikan untuk pergi pada akhir pekan ketika buka hingga pukul 9 malam dan pohon-pohon serta bangunan-bangunan indahnya diterangi cahaya.

10. British Hills (Iwase, Fukushima)

Kira-kira dua setengah jam perjalanan dari pusat Tokyo, kamu akan menemukan tempat ini yang tampak seperti desa gaya Inggris yang klasik. British Hills awalnya dibangun pada tahun 1994 oleh pemilik Kanda University of International Studies dan Kanda Institute of Foreign Languages, sebagai cara bagi para mahasiswa untuk merasakan perjalanan ke Inggris tanpa harus meninggalkan negara.

Kamu bisa memesan menginap di rumah tamu bergaya setengah kayu, mengunjungi pub tradisional Inggris, dan tentu saja menikmati teh sore yang sesungguhnya. Akomodasi kamu dihiasi dengan perabotan antik, karpet indah, dan bahkan bak mandi klasik dengan kaki, sehingga kamu akan merasa seperti seorang bangsawan sejati. Temanya merupakan perpaduan antara Tudor dan Victorian – perhatikanlah sentuhan yang hampir seperti abad pertengahan, terutama di bangunan mirip kastil.

Saat kamu berjalan-jalan di sekitarnya, kamu hampir akan lupa bahwa kamu berada di Jepang: ada toko suvenir yang menawarkan berbagai makanan manis dan camilan asal Inggris, lapangan tenis, dan bahkan taman gaya Inggris tradisional.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *