Rekomendasi Tempat Melihat Red-Crowned Crane di Hokkaido Musim Dingin
Musim dingin di Hokkaido bukan hanya tentang ski dan onsen—ini juga musim terbaik untuk melihat red-crowned crane atau burung bangau mahkota merah, simbol keanggunan dan keberuntungan di Jepang. Burung ini hanya dapat ditemukan di beberapa area tertentu, dan Hokkaido adalah satu-satunya tempat di Jepang di mana mereka bertahan hidup secara alami di alam liar.
Setiap tahun, ratusan burung bangau ini bermigrasi dan berkumpul di dataran bersalju Hokkaido bagian timur, menciptakan pemandangan yang menakjubkan dan penuh makna. Berdasarkan panduan dari HOKKAIDO LOVE!+1, berikut adalah empat rekomendasi tempat terbaik untuk melihat red-crowned crane di Hokkaido saat musim dingin, lengkap dengan tips dan akses terbaiknya.
1. Tsurui Village – Desa Klasik Paling Populer untuk Melihat Bangau

Tsurui Village (鶴居村) adalah lokasi paling terkenal dan ikonik untuk melihat red-crowned crane di Hokkaido. Terletak di timur laut Kushiro, desa ini menjadi habitat alami utama bagi burung-burung bangau yang menetap sepanjang tahun.
Musim dingin adalah waktu terbaik untuk berkunjung, karena saat salju turun, ratusan bangau putih dengan mahkota merah ini bisa dilihat berdiri di sungai beku atau menari di udara. Pemandangan ini begitu menawan, terutama di Jembatan Otowa (Otowa-bashi), tempat favorit para fotografer profesional dari seluruh dunia.
Selain itu, desa ini memiliki beberapa observatorium dan tempat pengamatan resmi yang menjaga jarak aman agar tidak mengganggu satwa liar. Suasana pagi dengan kabut tipis dan siluet bangau di atas sungai beku menciptakan nuansa magis khas Hokkaido.
2. Akan International Crane Center – Tempat Edukasi dan Konservasi

Bagi yang ingin mengenal lebih dalam tentang sejarah, biologi, dan konservasi bangau mahkota merah, datanglah ke Akan International Crane Center (阿寒国際ツルセンター) di Kushiro.
Pusat ini bukan hanya tempat pengamatan, tapi juga museum dan pusat penelitian yang berdedikasi menjaga kelestarian spesies langka ini sejak 1980-an. Di dalamnya, kamu bisa menemukan ruang pameran dengan foto-foto dokumenter, video edukatif, serta area luar tempat burung bangau hidup dengan kondisi semi-alami.
Dari bulan November hingga Maret, lebih dari 200 bangau liar sering datang ke area ini untuk mencari makan. Dengan fasilitas yang lengkap dan area pengamatan tertutup, tempat ini cocok untuk semua umur—terutama wisatawan yang ingin mengamati tanpa harus menahan dingin ekstrem di luar.
3. Tsurumidai Feeding Grounds – Pengalaman Liar di Alam Terbuka

Kalau kamu ingin sensasi melihat bangau lebih dekat di habitat alami, maka Tsurumidai Feeding Grounds di Kushiro harus masuk dalam daftar perjalananmu. Area ini berfungsi sebagai tempat pemberian makan resmi bagi kawanan bangau liar saat musim dingin, di mana para petugas memberi pakan jagung agar burung-burung tersebut tetap sehat selama suhu ekstrem.
Tempat ini biasanya ramai antara Desember hingga Februari, terutama pada pagi dan sore hari saat bangau datang untuk makan. Suara angin dingin, kepakan sayap, dan interaksi antarsesama burung menciptakan suasana yang damai namun megah—pengalaman visual yang tak terlupakan.
Dari sini, kamu bisa melihat lebih dari 300 burung bangau terbang rendah melintasi langit putih bersalju. Banyak turis dan fotografer datang ke sini khusus untuk menangkap momen menakjubkan tersebut.
4. Kushiro Marshland – Habitat Alami Terbesar di Jepang

Sebagai lahan basah terbesar di Jepang, Kushiro Shitsugen National Park (釧路湿原国立公園) menjadi surga bagi banyak spesies langka, termasuk red-crowned crane. Dengan luas mencapai 29.000 hektar, kawasan ini menawarkan pemandangan yang sangat luas dan alami, dengan berbagai menara observasi seperti Kushiro Marsh Observatory dan Hokuto Observatory.
Selama musim dingin, pengunjung bisa menyaksikan bangau berdiri anggun di atas sungai yang membeku atau berpasangan di tengah kabut pagi. Banyak penduduk lokal percaya bahwa burung ini membawa simbol keabadian dan kesetiaan, sehingga sering digunakan dalam motif kimono dan seni Jepang klasik.
Selain mengamati bangau, kamu juga bisa menikmati jalur trekking ringan, mencoba snowshoeing, atau mengikuti tur foto alam liar yang disediakan oleh pemandu lokal.
Tips Berkunjung ke Habitat Red-Crowned Crane
- Datang di pagi hari — terutama antara pukul 06:00–09:00, saat burung-burung mulai aktif.
- Gunakan pakaian tebal dan sepatu tahan salju, karena suhu di kawasan ini bisa mencapai -15°C.
- Bawa kamera dengan lensa jarak jauh untuk mendapatkan foto sempurna tanpa mengganggu satwa.
- Ikuti aturan area konservasi — jangan memberi makan atau mendekati burung terlalu dekat.
- Gunakan transportasi umum atau sewa mobil 4WD dari Kushiro untuk akses yang lebih fleksibel.
Rekomendasi Penginapan Dekat Lokasi Pengamatan
- Hotel Taito (Tsurui) – penginapan tradisional Jepang dengan onsen alami dan lokasi strategis dekat Jembatan Otowa.
- Hotel Akan Yuku no Sato Tsuruga (Akan) – resor modern dengan pemandian air panas dan paket tur alam liar.
- Kushiro Prince Hotel – pilihan nyaman di pusat kota untuk wisatawan yang ingin menjelajahi berbagai lokasi observasi di sekitar Kushiro.
Melihat red-crowned crane di Hokkaido saat musim dingin bukan hanya wisata alam, tapi pengalaman spiritual yang memperlihatkan sisi lembut dan megah Jepang utara. Dari Tsurui Village hingga Kushiro Marshland, setiap lokasi menawarkan keindahan alam yang tenang, atmosfer musim dingin yang magis, dan kesempatan langka untuk menyaksikan simbol keabadian Jepang dari dekat.
Jika kamu berencana untuk menjelajahi Hokkaido musim dingin ini, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi spot-spot ini bersama paket perjalanan dari TokyoTravel.co.id dan nikmati keajaiban Hokkaido dari perspektif alam dan budaya yang paling autentik.
Web Developer, AI Content Creator






